Bangsa
Indonesia adalah bangsa luas dan besar yang memiliki sekitar 17.000 buah
pulau-pulau besar dan pulau-pulau kecil dari Sabang di Sumatera sampai Merauke
di Papua. Bangsa Indonesia juga memiliki
sekitar 300 suku bangsa atau etnik dengan berbagai budaya dan adat istiadat
yang berbeda antara satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya. Banyaknya
kebudayaan di Indonesia membuat kita bangga menjadi bangsa Indonesia.
Namun
di sisi lain keanekaragaman budaya dan suku bangsa dapat merupakan ancaman
disintegrasi yang menakutkan, bahkan akan menghancurkan bangsa ini bilamana
keanekaragaman budaya dan adat istiadat tersebut tidak dapat dikelola dengan
baik dan benar. Konflik antar suku bangsa seperti yang pernah terjadi di Ambon
dan konflik suku Madura-Kalimantan yang terjadi di Sampit sangat mungkin
terjadi lagi. Bahkan konflik antar daerah juga bisa terjadi seperti di Provinsi
Sulawesi Barat. Ini disebabkan karena masih ada sebagian masyarakat yang tidak
menghendaki terjadinya pemisahan wilayah yang semula hanya satu kabupaten
kemudian menjadi kabupaten pemekaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah
pusat dalam rangka percepatan pembangunan ataupun pengembangan demokrasi.
Tantangan globalisasi menjadi bagian dari tantangan yang bersifat eksternal
selain dari tantangan, bahkan ancaman yang berasal dari keanekaragaman budaya
dan suku bangsa yang bersifat internal. Perkembangan teknologi informasi
menjadi salah satu sebab semakin cepatnya terjadi perubahan pada masyarakat
suatu bangsa. Teknologi informasi menjadi terbuka dan bahkan seolah-olah telah
menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat saat ini sehingga masyarakat yang
belum memiliki kemampuan teknologi informasi dinilai belum mengikuti
perkembangan globalisasi. Tentu globalisasi melalui teknologi informasi
tersebut juga memberikan hal-hal yang positif tetapi banyak juga ada hal-hal
yang negatif. Maka, masyarakat dan bahkan bangsa Indonesia harus mampu
melakukan filterisasi terhadap perkembangan teknologi informasi tersebut
sehingga tidak memberikan dampak negatif pada masyarakat. Misalnya,
gambar-gambar yang masuk dalam katagori pornografi yang gampang diakses menjadi
ancaman serius generasi muda.
Banyak
juga klaim dari Negara asing terhadap kebudayaan di Indonesia. Contohnya negri
jiran Malaysia yang mengakui banyak kebudayaan Indonesia sebagai budaya mereka.
Seperti batik, lagu rasa saying, angklung, makanan rendang, reog ponogoro, dan
juga tari pendet. Mereka mencontoh atau meniru kebudayaan Indonesia dan
kemudian mempatenkan hal tersebut menjadi kebudayaan mereka.
Nah, inilah
masalah yang kita hadapi pada saat ini. Bagaimana cara kita untuk menjaga dan
melestarikan kebudayaan kita sendiri, sehingga bangsa lain tidak dapat meniru
ataupun menggambil kebudayaan kita menjadi kebudayaannya mereka. Kita sebagai
bangsa Indonesia sudah seharusnya berpartisipasi aktif pada pembangunan
kota, khususnya dalam bidang budaya. Partisipasi tersebut dapat dilakukan
melalui para generasi muda yang mempunyai kemauan, kemampuan, dan harapan yang
besar untuk membangun suatu daerah lebih baik lagi dan bekerja sama dengan
pemerintah daerah untuk bersama-sama meningkatkan potensi yang ada di suatu
daerah. Potensi yang dimiliki setiap daerah di Indonesia sangatlah besar karena
begitu banyak budaya, kesenian, suku, ras, bahasa, agama, dan kepercayaan yang
ada di Indonesia. Hal tersebut tentu bukanlah menjadi penghambat untuk kita
karena begitu banyaknya perbedaan, namun sebaliknya perbedaan tersebut tentu
akan menjadi kekuatan dan kelebihan yang dimiliki Indonesia seperti pada
semboyan Bhineka Tunggal Ika, yaitu berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap
sebagai satu kesatuan.
Permasalahan terhadap masyarakat saat ini yang belum
mengetahui, memahami, menguasai, dan mengkomunikasikan budaya lokal perlu suatu
cara untuk dapat mengarahkan itu semua. Disinilah peran generasi muda di
lingkungan tempat mereka tinggal untuk bersama-sama mengarahkan itu semua
melalui pelestarian kebudayaan, salah satunya dengan ikut serta langsung dalam
acara festival budaya di daerah masing-masing agar dapat mengenal dan mencintai
kebudayaan yang ada di Indonesia sejak dini. Hal inilah yang membuktikan bahwa
di pundak pemudalah masa depan pembangunan bangsa dan negara Indonesia, karena
pada diri generasi muda tersimpan potensi yang besar dan memiliki daya
kreatifitas yang tidak terbatas untuk kesuksesan suatu pembangunan. Begitu juga
dalam pelestarian budaya di suatu Negara. Kontribusi dan apresiasi yang besar
dari generasi muda sangat diperlukan karena generasi muda sebagai tenaga-tenaga
professional yang energik, kreatif, dan inovatif.
Budaya
modern memang salah satu hambatan terbesar dalam melestarikan budaya asli,
perkembangan zaman memang akan terus berjalan, kita tidak juga harus
mengikuti perkembangan teknologi yang ada agar tidak tertinggal, dan hal
inilah yang banyak bertentangan dengan budaya asli dahulu.
Melestarikannya
memang menjadi tanggung jawab kita namun untuk menyadarkan diri masing-masing
merupakan hal yang sangat sulit. Tidak semua orang paham dan mengerti betapa
pentingnya nilai warisan budaya asli bangsa kita. Salah satu cara melestarikan
budaya adalah lewat jajanan dan santapan kuliner asli kita.
Santapan
kuliner Indonesia memang sangat banyak dan beraneka ragam, belum lagi
keunikannya. Hal inilah yang menjadi nilai lebih mengapa lewat jajanan dan
makanan kulinerlah budaya Indonesia pantas untuk dilestarikan juga dijaga
keberadaannya.
Makanan khas memang memiliki
hubungan yang sangat erat dengan keberadaan budaya, karena seiring berjalannya
peradaban, makanan memang tidak pernah lepas dari kehidupan, oleh karena itulah
kebudayaan erat dan berjalan beriringan dengan kuliner.Melestarikan budaya
memang bukan pekerjaan yang mudah, tapi dengan niat tulus dan usaha yang gigih
menjaga budaya menjadi hal yang mudah.
Tapi ada hal konkret yang dapat kita
lakukan untuk mengantisipasi pelestarian kebudayaan Indonesia agar tidak di
rebut oleh Negara lain yaitu :
1.mengenali kebudayaan-kebudayaan
yang ada
Karena
luasnya wilayah kita terkadang kita itu lupa bahwa ada banyak kebudayaan yang
ada. Akibat keterlupaan kita, ada Negara yang mengklaim kebudayaan kita
tersebut. Apabila kebudayaan yang kita lupakan tersebut telah diambil Negara
lain , baru lah kita sadar bahwa itu adalah kebudayaan kita. Jadi, kita sebagai
bangsa yang baik harus dapat mengenali kebudayaan yang ada, jangan sampai
melupakannya begitu saja.
2.kebijakan pemerintah
Bagaimana pemerintah memiliki peran
yang sangat strategis dalam upaya pelestarian kebudayaan daerah. Pemerintah
haruslah menghakpatenkan semua kebudayaan yang ada di Indonesia. Agar Negara
lain tidak mudah begitu saja menggambil kebudayaan kita. Dan pemerintah juga
harus tau bagaimana cara memperkenalkan kebudayaan kita kepada Negara lain,
sehinnga dapat menjadi kebanggaan bagi kita bangsa Indonesia.
3.memberi pendidikan khusus bagi
generasi bangsa
Ini juga penting. Seharusnya ada
pendidikan khusus bagi generasi bangsa. Agar generasi bangsa dapat tau dan
dapat melestarikan kebudayaan ada.
Kita juga sebagai penerus kebudayaan
harus mau mempelajari kebudayaan yang ada dan melestarikannya dengan bangga
tanpa ada rasa malu.
Maka dari itu, berbanggalah kita
sebagai bangsa yang beradab yang masih memiliki dan terus melestarikan budaya
dan nilai luhur yang diwariskan pendahulu kita. Manfaatkanlah teknologi untuk
sesuatu yang berdayaguna dan tidak merugikan orang lain. Budaya dan nilai luhur
kita akan tetap terjaga apabila kita mampu mensinergikan teknologi dengan
budaya dan nilai luhur tersebut. Sehingga menjadikan bangsa Indonesia mampu
bersaing dengan bangsa lain dalam pemanfaatan teknologi serta unggul dalam
pelestarian budaya dan nilai luhur bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar