Rabu, 20 Januari 2016

Kami Generasi Cerdas

Tahukah anda menurut penelitian yang dilakukan Astin Nikmah pada tahun 2014 dalam penelitian bahwa  80% menurunnya motivasi belajar dapat menurun akibat kurangnya perhatian keluarga, lingkungan (sekolah dan rumah), bermain game, berpacaran, dan juga gadget. Hal ini juga didukung oleh pengamat dari salah satu koran ternama di Indonesia yang mengatakan hal yang sama menurut Astin. Dalam koran tersebut, dijelaskan motivasi belajar berdampak besar bag prestasi siswa-siswi Indonesia.
Karena itu Biro konsultasi psikologi akan membantu dan menyelesaikan masalah anda para orang tua untuk mendidik anak-anak anda agar dapat menaikkan motivasi anak anda. Di Biro konsultasi psikologi ini, kami akan membantu anda sebagai orang tua untuk menjelaskan perhatian yang bagaimana yang dibutuhkann anak, bagaimana mmbuat lingkungan yang baik, cara agar bermain game yang tidak membuat anak anda kecanduan, bagaimana kita sebagai orang tua juga mengajarkan bagaimana cara berpacaran yang baik sehingga berpacaran dapat memotivasi belajar, dan cara penggunaan gadget yang baik yang menunjang pembelajaran.
Nah yuk para orang tua kami tau bagaimana cara membentuk hal itu semua. 
Penawaran yang baik dari kami Biro konsultan adalah untuk 
Konsultasi PERTAMA KAMI BERIKAN "GRATIS"

Untuk melihat simulasinya silahkan ''''"KLIK DISINI  '''''



Visi dari Biro Kami
Menjadi salah satu biro yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa psikologi yang Independen, terpercaya, ternama dan termuka di Jakarta.

Misi dari Biro Kami
Menyelenggarakan jasa pemeriksaan psikologi yang objektive, Independen terpercaya di bidang PSIKOLOGI PENDIDIKAN.

Lebih lengkap lagi kunjungi situs BIRO KAMI di http://kamigenerasicerdas.simplesite.com/

Ayo Tunggu apalagi....

Jumat, 26 Juni 2015

LOGOTERAPI VIKTOR FRANKL



A. VIKTOR FRANKL
Pencetus logoterapi adalah Viktor Frankl, istilah logoterapi itu sendiri berasak dari dua kata, yakni logos dan terapi (therapy) , yakni suatu terapi yang berani menembus dimensi spiritual dari keberadaan manusia. Ketika Perang Dunia ke II pecah tahun1942, Frankl bersama istri dan orangtuanya termasuk salah satu dari ribuan warga Yahudi yang ditahan oleh tentara Nazi, dan dimasukan ke dalam kamp konsentrasi.
B. Awal Munculnya Gangguan
Di dalam Kamp-konsentrasi itulah Frankl menyaksikan para tahanan disiksa, di teror, dan di bunuh secara kejam. Ia sendiri mengalami penderitaan yang luar biasa. Walaupun demikian, di dalam keterbatasannya sebagai manusia, Frankl berusaha turut meringankan penderitaan sesama tahanan, baik secara medis maupun secara psikologis. Frankl membesarkan hati mereka yang putus asa dan membantu menunjukkan hikmat dan arti hidup, walaupun mereka dalam keadaan menderita. Di dalam pengamatan Frankl melihat bahwa dalam keadaan yang mencekam dan sarat dengan penderitaan, ada sebagian tahanan yang tepat menunjukkan sikap tabah, bertahan, dan bahkan berusaha membantu sesama tahanan. Namun, di lain pihak, sebagian besar tahanan mengalami putus asa, apatis dan kehilangan semangat hidup; tidak jarang mereka melakukan bunuh diri guna membebaskan diri dari penderitaan.
C. Prinsip dan Konsep Dasar
Pandangan Frankl tentang kesehatan psikologis menekankan pentingnya kemauan akan arti. Tentu saja ini merupakan kerangka, di dalamnya segala sesuatu yang lain diatur. Frankl berpendapat bahwa manusia harus dapat menemukan makna hidupnya sendiri dan kemudian setelah menemukan mencoba untuk memenuhinya. Bagi Frankl setiap kehidupan mempunyai makna, dan kehidupan itu adalah suatu tugas yang harus dijalani. Mencari makna dalam hidup inilah prinsip utama teori Frankl yang dinamakan Logoterapi.
Logoterapi memiliki tiga konsep dasar, yakni kebebasan berkeinginan, keinginan akan makna, dan makna hidup. Kata “logo” berasal dari bahasa Yunani “logos” yang berarti makna atau meaning dan juga “rohani”. Adapun kata “terapi” berasal dari bahasa Inggris therapy yang artinya penggunaan teknik-teknik menyembuhkan dan mengurangi suatu penyakit. Jadi, kata logoterapi artinya penggunaan teknik untuk menyembuhkan dan mengurangi atau meringankan suatu penyakit melalui penemuan makna hidup.

D. TUJUAN LOGOTERAPI
Tujuan logoterapi menyangkut beberapa hal. Terapis pertama-tama harus memperlebar dan meperluas medan visual dari pasien sehingga seluruh spectrum makna dan nilai-nilai disadari  dan kelihatan olehnya. Dengan demikian, usaha pasien untuk berpusat pada dirinya sendiri dipecahkan karena ia dikonfrontasikan dengan dan diarahkan kepada makna hidupnya. Pemenuhan diri sendiri hanya bisa tercapai sejauh manusia telah memenuhi makna konkret dari eberadaan pribadinya
LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES TERAPI
Terdapat 4 langkah dalam proses logoterapi antara lain :
1.      Menghadapi situasi itu
2.      Kesadaran akan simtom
3.      Mencari penyebab
4.      Menemukan hubungan antara penybab dan simtom
1. Menghadapi Situasi Itu.
Diagnosis yang tepat merupakan langkah pertama dalam terapi dan merupakan sesuatu yang penting. Seluruh gangguan fisik pasien merupakan faktor-faktor fisik, psikologis, dan spiritual. Tidak ada neurosis somatogenik, psikogenik, noogenik saja.. tujuan diagnosis adalah menentukan sifat dari setiap faktor dan mengindentifikasi faktor manakah yang dominan. Apabila faktor fisik yang dominan, maka kondisi itu disebut psikosis,dan apabila faktor psikologis yang dominan maka kondisi tersebut adalah neurosis. Sebaliknya, apabila faktor spiritual yang dominan maka kondisi tersebut adalah neurosis noogenik.
2. Kesadaran akan Simtom.
Dalam menangani reaksi-reaksi neurosis psikogenik, logoterapi diarahkan bukan pada simtom-simtom dan bukan juga pada penyebab psikis, melainkan sikap pasien terhadap simtom-simtom tersebut. Dalam mengubah sikap pasien terhadap simtom-simtom itu, logoterapi benar-benar merupakan suatu terapi yang personalistik.
3. Mencari Penyebab
logoterapi adalah suatu terapi khusus bagi frustasi eksistensial (kehampaan eksistensial) atau frustasi terhadap keinginan akan makna. Kondisi-kondisi ini jika menghasilkan simtom-simtom neurotic, maka disebut neurosis noogenik.
Logoterapi berurusan dengan penyadaran manusia terhadap tanggung jawabnya karena tanggung jawab merupakan dasar yang hakiki bagi keberadaan manusia. Tanggung jawab berarti kewajiban, dan kewajiban tersebut hanya dapat dipahami dalam kaitanya dengan makna, yakni makna hidup manusia. Jadi, logoterapi berkenaan dengan mana dalam berbagai aspek dan bidang-bidangnya. Makna keberadaan itu dapat berupa makna hidup dan mati.
4. Menemukan Hubungan antara Penyebab dan Simtom
Neurosis kecemasan dan keadaan fobia ditandai oleh kecemasan antisipatori yang menimbulkan kondisi yang ditakuti pasien. Terjadinya kondisi tersebut kemudian memperkuat kecemasan antisipatori yang mengakibatkan lingkaran setan sehingga pasien menghindar atau menarik diri dari situasi-situasi tersebut, dimana ia merasakan bahwa kecemasanya akan terjadi. Dalam kasus-kasus yang menyangkut kecemasan antisipatori, teknik logoterapi yang disebut intense paradoksikal (paradoxical intention) sangat berguna.
F. TEKNIK LOGOTERAPI

Dijelaskan dalam Semiun (2006) teknik-teknik logoterapi terdiri atas intensi paradoksikal, Derefleksi dan Bimbingan Rohani.

1. Intensi Paradoksikal
Teknik intensi paradoksikal adalah teknik dimana klien diajak melakukan sesuatu yang paradoks dengan sikap klien terhadap situasi yang dialami. Jadi klien diajak mendekati dan mengejek sesuatu (gejala) dan bukan menghindarinya atau melawannya. Teknik ini pada dasarnya bertujuan lebih daripada perubahan pola-pola tingkah laku. Lebih baik dikatakan suatu reorientasi eksistensial. Menurut logoterapi disebut antagonisme psikonoetik yang mengacu pada kapasitas manusia untuk melepaskan atau memisahkan dirinya tidak hanya dari dunia, tetapi juga dari dirinya sendiri.

2). Derefleksi
Frankl (dalam Semiun, 2006) percaya, bahwa sebagian besar persoalan kejiwaan berasal dari perhatian yang terlalu fokus pada diri sendiri. Dengan mengalihkan perhatian dari diri sendiri dan mengarahkannya pada orang lain, persoalan-persoalan itu akan hilang dengan sendirinya. Dengan teknik tersebut, klien diberi kemungkinan untuk mengabaikan neurosisnya dan memusatkan perhatian pada sesuatu yang terlepas dari dirinya.

3). Bimbingan Rohani
Bimbingan rohani adalah metode yang khusus digunakan terhadap pada penanganan kasus dimana individu berada pada penderitaan yang tidak dapat terhindarkan, atau dalam suatu keadaan yang tidak dapat dirubahnya dan tidak mampu lagi berbuat selain menghadapinya. Pada metode ini, individu didorong untuk merealisasikan nilai bersikap dengan menunjukkan sikap positif terhadap penderitaanya, dalam rangka menemukan makna di balik penderitaan tersebut.

G. Contoh Kasus
YS adalah oramg-orang yang pada awalnya memiliki bagian tubuh yang utuh yang tidak kekurangan sama sekali. Lalu YS mengalami kecelakaan sehingga beberapa bagian dari tubuhnya hilang atau diamputasi. Seketika mereka syok karena beberapa bagian dari tubuh YS tidak bekerja secara sempurna seperti biasa. YS depresi, trauma, marah, tidak dapat menerima keadaan  sampai salah satu dari mereka ingin bunuh diri karena merasa dirinya sudah tidak berguna lagi. Subjek sangat marah hingga memutuskan berhenti berhubungan seksual dengan istri. Subjek menjadi lebih tertutup dari teman-temannya bahkan keluarganya. Subjek sangat merasa depresi dan shock hingga sangat membutuhkan banyak bantuan.Tidak hanya itu YS merasa kejadian yang ia alami adalah kesalahan dari Tuhan, dan menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi pada dirinya.

Pembahasan

Untuk menerapi YS langkah pertama yang Intensi Paradoksikal. Teknik intensi paradoksikal adalah teknik dimana YS diajak melakukan sesuatu yang paradoks dengan sikap klien terhadap situasi yang dialami. Jadi YS diajak mendekati dan mengejek sesuatu (gejala) dan bukan menghindarinya atau melawannya. Yang kedua Derefleksi Frankl percaya, bahwa sebagian besar persoalan kejiwaan berasal dari perhatian yang terlalu fokus pada diri sendiri. Oleh sebab itu YS tidak boleh berfokus pada kejadian yang dialaminya tetapi bukan berarti menghindari masalah tersebut. Misalnya  mengalihkan perhatian dari diri sendiri dan mengarahkannya pada sesuatu yang disenangi oleh YS sendiri. Dan yang terakhir Bimbingan Rohani. Bimbingan rohani adalah metode yang khusus digunakan terhadap pada penanganan kasus dimana individu berada pada penderitaan yang tidak dapat terhindarkan, atau dalam suatu keadaan yang tidak dapat dirubahnya dan tidak mampu lagi berbuat selain menghadapinya. Pada metode ini, individu didorong untuk merealisasikan nilai bersikap dengan menunjukkan sikap positif terhadap penderitaanya, dalam rangka menemukan makna di balik penderitaan tersebut. YS harus berfikir kalo kecelakaan yang dialami adalah murni kecelakaan yang tidak bisa menyalahkan Tuhan sebagai penyebabnya. Tetapi seharusnya YS percaya kalo kecelakaan ini akan membuat YS lebih baik lagi dari pada sebelumnya. Dan percaya kalo Tuhan akan membantu setiap masalah yang dihadapi oleh YS sendiri.
Frankl menyatakan bahwa makna hidup bersifat unik sebagai momen pribadi. Setiap situasi serta setiap kejadian selalu dapat menghadirkan suatu tantangan kepada individu untuk mengungkap dan menjadikan makna. Melalui peristiwa kecelakaan yang terjadi dan mengakibatkan cacat fisik permanen pada subjek terlihat bahwa makna hidup dapat ditemukan dalam setiap keadaan walaupun pada keadaan penderitaan sekalipun

daftar pustaka
Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental 3. Ebook. Yogyakarta: Kanisius
Kuswara, E., (1992). Logoterapi Psikoterapi Viktor Frankl.Jakarta:Erlangga
Willis, S.,(2004).Konseling Iniviual Teri dan Praktek. Bandung;Anggota IKAPI
Kanisius., (1997). Mengenal Teori Kepribadian Mutakhir. Yogyakarta; Anggota IKAPI



penulisan ini juga di tulis oleh 

Senin, 16 Maret 2015

PSIKOTERAPI


Haii....

kali ini saya mau bahas Psikoterapi. Kalo dilihat dari gaya bahasa dan tulisannya pasti teman-teman langsung tau kalo psikoterapi ini pasti berkaitan dengan Ilmu Psikologi. Namun teman-teman tau ga apasih psikoterapi itu?? Bagi yang udah tau, kamu WOWW banget dehh... tapi yang belum tau apa psikoterapi itu aku bakalan jelasin deh.
Tenang sobbbb, jangan takut salah.
Aku buat tulisan ini liat dari buku kok (hehe masih sama-sama belajar).

PSIKOTERAPI ????

Menurut pakarnya yang pertama

Lewis R. Worberg M.D. (dalam Abdul Aziz, 1991) mengatakan psikoterapi adalah perasaan dengan menggunakan alat-alat psikologi terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan hubungan profesional dengan pasien yang bertujuan ; menghilangkan, mengubah atau menurunkan gejala-gejala yang ada.

Yang kedua

Psikoterapis adalah suatu reaksi sistematis antara pasien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu mengahasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan pasien supaya membantu pasien (Semiun 2006).
Nah itu kata para ahli-ahli.
kalo aku simpulin kata ahli-ahli dengan kata anak jaman sekarang itu ya.. psikoterapi itu adanya hubungan (profesional) antara pasien dan terapisnya, trus terapisnya itu mengobatin pasien supaya jadi lebih baik.

Apasih Tujuan Psikoterapi & Unsur Psikoterapi???
Kalo tadi adanya hubungan antara terapis dan pasien, berarti terapis punya andil besar dari tujuan psikoterapis. Nah Tujuan Perawatan akut (intervensi krisis dan stabilisasi), rehabilitasi yakni memperbaiki gangguan perilaku berat, pemeliharaan yakni pencegahan keadaan memburuk jangka panjang, dan restrukturisasi yakni meningkatkan perubahan yang terus menerus pada pasien.
Ini dia Unsur-unsur dari psikoterapi terdiri dari peran sosial dari psikoterapis, hubungan (persekutuan terapeutik), hak, retrospeksi, re-edukasi, rehabilitasi (memperbaiki gangguan perilaku berat), resosialisasi (mensosialisasikan ulang pada pasien), dan rekapitulasi.

Menurut kamu beda ga sih Psikoterapi dan Konseling??
Kalo menurut aku sebagai penulis blog ini yang udah baca juga di beberapa buku Psikoterapi dan Konseling itu berbeda. Nahh ini dia penjabaran sedikit dari aku perbedaan Psikoterapi dan konseling dalam oleh bapak Surya dalam buku Psikologi Konseling, tahun 2003 dikatakan perbedaan seperti berikut:
1.Konseling umumnya berkenaan dengan orang-orang yang tergolong normal, sedangkan psikoterapi orang yang mengalami gangguan psikis.
2. Konseling bersifat edukatif, suportif, berorientasi kesadaran, dan jangka pendek. Sedangkan psikoterapi bersifat rekonstruktif, konfrontif, berorientasi ketidaksadaran jangka panjang.
3. Konseling lebih terstruktur dan terarah kepada tujuan-tujuan yang lebih terbatas dan konkret. Sedangkan, psikoterapi lebih luas dan mengarah pada tujuan yang lebih jauh.

Pendekatan psikoterapi terhadap mental illness??
 Apa lagi sih itu?? PUSING GA ??? Oppppsssss jangan pusing dulu. Ini juga penting dalam psikometri looo..
J.P. Chaplin berpendapat bahwa mental illness atau mental disorder (kekacauan mental, penyakit mental) merupakan sebarang ketidakmampuan menyesuaikan diri yang serius sifatnya, yang mengakibatkan ketidakmampuan tertentu. Sumber kekacauan tersebut bisa bersifat psikogenesis maupun organis, dan mencakup reaksi psikotis maupun reaksi neurotis yang lebih serius.
Ada beberapa pendekatan psikoterapi terhadap mental illness, diantaranya:
a)     Philosophic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.

b)     Psychological
Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional penuh stres yang ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.

c)      Biological
Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya insulin.

d)      Sosiological
Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.


SATU LAGI NII, BENER DEH SATU LAGI. KITA AKAN BAHAS BENTUK-BENTUK UTAMA DARI TERAPI (serius, aku ga marah kok Cuma terpencet aja capslock-nya)
Psikoterapi menurut Phares (dalam Slamet 2008) dapat dibedakan dalam beberapa aspek, yakni menurut taraf kedalamannya, dan menurut tujuannya. Menurut kedalamannya dibedakan psikoterapi suportif, psikoterapi reeducative, dan psikoterapi reconstruktive.

1. Terapi Supportive
Tujuannya memperkuat perilaku penyesuaian diri klien yang sudah baik, memberi dukungan psikologis, dan menghindari diri dari usaha untuk menggali apa yang ada dalam alam bawah sadar . alasan penghindaran karena kalau di bongkar ketidaksadarannya, klien ini kemungkinan akan menjadi lebih parah dalam penyesuaian dirinya. Psikoterapi suportif biasanya dilakukan untuk memberikan dukungan pada klien untuk tetap bertahan menghadapi kesulitannya. Contohnya mengatasi trauma kekerasan dengan tujuan merubah prilaku yang biasanya dilakukan.

2. Psikoterapi Reeducative
Psikoterapi reeducative bertujuan untuk mengubah pikiran atau perasaan klien agar ia dapat berfungsi lebih efektif. Di sini terapis tidak hanya memberi dukungan, tetapi juga mengajak klien atau pasien untuk mengkaji ulang keyakinan klien, mendidik kembali, agar ia dapat menyesuaikan diri lebih baik setelah mempunyai pemahaman yang baru atas persoalannya. Terapis di sini tidak hanya membatasi diri membahas kesadaran saja, namun juga tidak terlalu menggali ketidaksadaran. Psikoterapi jenis redukatif ini biasanya terjadi dalam konseling.

3. Reconstructive
Bertujuan untuk mengubah seluruh kepribadian pasien atau klien, dengan menggali ketidaksadaran klien, menganalisis mekanisme defensif yang patologis, memberi pemahaman akan adanya proses-proses tidak sadar, dan seterusnya. Psikoterapi jenis ini berkaitan dengan pendekatan psikoanalisis dan biasanya langsung intensif dalam waktu yang sangat lama. Pendekatan psikoanalisis dimaksudkan menimbulkan pemahaman pada klien tentang masalah-masalahnya, kemudian mendobrak untuk melakukan pemahaman selanjutnya dan meningkatkan pengendalian ego atas desakan id dan superego

SELESAI ~
Terima kasih banyak buat Bu Egi yang udah memberikan tugas ini, sehingga saya tau apa itu psikoterapi dan teman-temannya.
Terima kasih juga buat bapak-bapak ahli yang udah memberi penjelasan dalam setiap bukunya.
Terima kasih juga GOOGLE.COM yang udah banyak membantu dalam pembuatan tugas ini.

~ DAPUS ~
Abdul,A. Psikologi Agama Kepribadian Pancasila, Sinar Baru, Bandung, 1991, hlm., 156  
Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental 3. Yogyakarta. Penerbit Kanisiut
Gunarsa, D. (2007). Konseling Dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia
Prof. DR. H. Muhammad Surya. (2003). Buku Psikologi Konseling. Bandung.
Chaplin, J.P. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Slamet, I.S. & Sumarmo, M. (2008). Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta : UI-Press.


.







Senin, 19 Januari 2015

pelatihan dan pengembangan



Pengertian pelatihan
Menurut Gomes (2003:197), pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya
Menurut Robbins, Stephen P, (2001:282), Training meant formal training that’s planned in advanced and has a structured format. Ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dimaksudkan disini adalah pelatihan formal yang direncanakan secara matang dan mempunyai suatu format pelatihan yang terstruktur.
Tujuan dan sasaran  Pelatihan dan Pengembangan
Tujuan umum pelatihan dan pengembangan, harus diarahkan untuk meningkatkan produktifitas organisasi. Tujuan pelatihan dan pengembangan merupakan langkah untuk meningkatkan produktivitas organisasi melalui berbagai kegiatan antara lain:
1.    Mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional.
2.    Mengembangkan keterampilan atau keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat dan efektif.

Faktor psikologidalam pelatihan dan pengembangan
Bagaimana Psikologi berperan dalam perusahaan, menurut John Miner dalam bukunya Industrial-Organizational Psychology (1992), dapat dirumuskan dalam 4 bagian:
Terlibat dalam proses input : melakukan rekrutmen, seleksi, dan penempatan karyawan. Berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada produktivitas: melakukan pelatihan dan pengembangan, menciptakan manajemen keamanan kerja dan teknik-teknik pengawasan kinerja, meningkatkan motivasi dan moral kerja karyawan, menentukan sikap-sikap kerja yang baik dan mendorong munculnya kreativitas karyawan.. Berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada pemeliharaan: melakukan hubungan industrial (pengusaha-buruh-pemerintah), memastikan komunikasi internal perusahaan berlangsung dengan baik, ikut terlibat secara aktif dalam penentuan gaji pegawai dan bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkannya, pelayanan berupa bimbingan, konseling dan therapi bagi karyawan-karyawan yang mengalami masalah-masalah psikologis Terlibat dalam proses output: melakukan penilaian kinerja, mengukur produktivitas perusahaan, mengevaluasi jabatan dan kinerja karyawan.
Dengan melihat peran tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa Psikologi berperan dalam semua aspek-aspek individual yang berhubungan dengan pekerjaan dan organisasi. Peran tersebut diatas juga sekaligus menepis anggapan yang mengatakan bahwa para Psikolog yang direkrut oleh perusahaan tidak lebih dari "tukang test dan Interviewer". Meskipun dalam kenyataannya masih sering ditemui bahwa para Psikolog yang ditempatkan di HRD atau Personalia hanya dapat menjalankan fungsinya sebagai recruiter atau petugas yang membayar gaji pegawai semata. Bagaimana para Psikolog memaksimalkan perannya dalam perusahaan merupakan tantangan bagi para profesional di bidang Psikologi untuk bersaing dengan para lulusan dari bidang-bidang ilmu lain seperti Ekonomi, Hukum, dll. (jp)

Teknik-teknik (metode) Pelatihan dan Pengembangan

Program-program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan perestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada dua kategori pokok program pelatihan dan pengembangan manajemen. (Decenzo & Robbins: 1999:230):
The most popular training and development methods used by organization can be classified as either on-the-job training. In the following pages, we will briefly introsce the better know techniques of each category.
a.       Metode praktis (on the job training)
b.      Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off the job training)
Masing-masing kategori mempunyai sasaran pengajaran sikap konsep atau pengetahuan dan/atau keterampilan utama yang berbeda. Dalam pemilihan teknik tertentu untuk dugunakan pada program pelatihan dan pengembangan, ada beberapa trade offs. 



http://rinintaanggita.blogspot.com/2013/10/pelatihan-dan-pengembangan-tugas-sdm.html
Tua, M. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia . JAKARTA; PT GRASINDO
Santoso., B. (2012). Skema Dan Mekanisme Pelatihan. JAKARTA; PT TRUMBU      KARANG