Haii....
kali ini saya mau bahas Psikoterapi. Kalo dilihat dari gaya bahasa dan
tulisannya pasti teman-teman langsung tau kalo psikoterapi ini pasti berkaitan
dengan Ilmu Psikologi. Namun teman-teman tau ga apasih psikoterapi itu?? Bagi
yang udah tau, kamu WOWW banget dehh... tapi yang belum tau apa psikoterapi itu
aku bakalan jelasin deh.
Tenang sobbbb, jangan takut salah.
Aku buat tulisan ini liat dari buku kok (hehe masih sama-sama belajar).
PSIKOTERAPI ????
Menurut pakarnya yang pertama
Lewis R. Worberg M.D. (dalam Abdul Aziz, 1991) mengatakan psikoterapi adalah perasaan dengan menggunakan
alat-alat psikologi terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional
dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan hubungan profesional dengan
pasien yang bertujuan ; menghilangkan, mengubah atau menurunkan gejala-gejala
yang ada.
Yang kedua
Psikoterapis adalah suatu reaksi sistematis antara pasien
dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu
mengahasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan pasien supaya
membantu pasien (Semiun 2006).
Nah itu kata para ahli-ahli.
kalo aku simpulin kata ahli-ahli dengan kata anak jaman
sekarang itu ya.. psikoterapi itu adanya hubungan (profesional) antara pasien
dan terapisnya, trus terapisnya itu mengobatin pasien supaya jadi lebih baik.
Apasih
Tujuan Psikoterapi & Unsur Psikoterapi???
Kalo tadi adanya hubungan antara terapis dan pasien,
berarti terapis punya andil besar dari tujuan psikoterapis. Nah Tujuan Perawatan akut (intervensi krisis dan
stabilisasi), rehabilitasi yakni memperbaiki gangguan perilaku berat,
pemeliharaan yakni pencegahan keadaan memburuk jangka panjang, dan
restrukturisasi yakni meningkatkan perubahan yang terus menerus pada pasien.
Ini dia Unsur-unsur dari psikoterapi terdiri dari peran
sosial dari psikoterapis, hubungan (persekutuan terapeutik), hak, retrospeksi,
re-edukasi, rehabilitasi (memperbaiki gangguan perilaku berat), resosialisasi
(mensosialisasikan ulang pada pasien), dan rekapitulasi.
Menurut
kamu beda ga sih Psikoterapi dan Konseling??
Kalo menurut aku sebagai penulis blog ini yang udah baca
juga di beberapa buku Psikoterapi dan Konseling itu berbeda. Nahh ini dia
penjabaran sedikit dari aku perbedaan Psikoterapi dan konseling dalam oleh bapak Surya dalam buku Psikologi Konseling, tahun 2003 dikatakan
perbedaan seperti berikut:
1.Konseling umumnya berkenaan dengan orang-orang yang
tergolong normal, sedangkan psikoterapi orang yang mengalami gangguan psikis.
2. Konseling bersifat edukatif, suportif, berorientasi kesadaran, dan jangka
pendek. Sedangkan psikoterapi bersifat rekonstruktif, konfrontif, berorientasi
ketidaksadaran jangka panjang.
3. Konseling lebih terstruktur dan terarah kepada tujuan-tujuan yang lebih
terbatas dan konkret. Sedangkan, psikoterapi lebih luas dan mengarah pada
tujuan yang lebih jauh.
Pendekatan psikoterapi
terhadap mental illness??
Apa lagi sih itu?? PUSING GA ???
Oppppsssss jangan pusing dulu. Ini juga penting dalam psikometri looo..
J.P. Chaplin berpendapat bahwa mental illness atau mental
disorder (kekacauan mental, penyakit mental) merupakan sebarang
ketidakmampuan menyesuaikan diri yang serius sifatnya, yang mengakibatkan
ketidakmampuan tertentu. Sumber kekacauan tersebut bisa bersifat psikogenesis
maupun organis, dan mencakup reaksi psikotis maupun reaksi neurotis yang lebih
serius.
Ada
beberapa pendekatan psikoterapi terhadap mental illness,
diantaranya:
a) Philosophic
Kepercayaan
terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk
menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap
ada, yakni menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada
istilah keharusan atau pemaksaan.
b) Psychological
Meliputi
suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk,
sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis
perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional penuh stres yang
ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial,
ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan
sepanjang hidup individu.
c) Biological
Meliputi
keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat.
Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi.
Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena
kurangnya insulin.
d) Sosiological
Meliputi
kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan
masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh
proses-proses sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya
tertentu.
SATU LAGI NII, BENER DEH SATU LAGI. KITA AKAN BAHAS BENTUK-BENTUK
UTAMA DARI TERAPI (serius, aku ga marah kok Cuma terpencet aja capslock-nya)
Psikoterapi menurut Phares (dalam Slamet 2008) dapat dibedakan dalam
beberapa aspek, yakni menurut taraf kedalamannya, dan menurut tujuannya.
Menurut kedalamannya dibedakan psikoterapi suportif, psikoterapi reeducative,
dan psikoterapi reconstruktive.
1. Terapi Supportive
Tujuannya memperkuat perilaku penyesuaian diri klien yang sudah baik, memberi dukungan psikologis, dan menghindari diri dari usaha untuk menggali apa yang ada dalam alam bawah sadar . alasan penghindaran karena kalau di bongkar ketidaksadarannya, klien ini kemungkinan akan menjadi lebih parah dalam penyesuaian dirinya. Psikoterapi suportif biasanya dilakukan untuk memberikan dukungan pada klien untuk tetap bertahan menghadapi kesulitannya. Contohnya mengatasi trauma kekerasan dengan tujuan merubah prilaku yang biasanya dilakukan.
Tujuannya memperkuat perilaku penyesuaian diri klien yang sudah baik, memberi dukungan psikologis, dan menghindari diri dari usaha untuk menggali apa yang ada dalam alam bawah sadar . alasan penghindaran karena kalau di bongkar ketidaksadarannya, klien ini kemungkinan akan menjadi lebih parah dalam penyesuaian dirinya. Psikoterapi suportif biasanya dilakukan untuk memberikan dukungan pada klien untuk tetap bertahan menghadapi kesulitannya. Contohnya mengatasi trauma kekerasan dengan tujuan merubah prilaku yang biasanya dilakukan.
2. Psikoterapi Reeducative
Psikoterapi reeducative bertujuan untuk mengubah pikiran atau perasaan klien agar ia dapat berfungsi lebih efektif. Di sini terapis tidak hanya memberi dukungan, tetapi juga mengajak klien atau pasien untuk mengkaji ulang keyakinan klien, mendidik kembali, agar ia dapat menyesuaikan diri lebih baik setelah mempunyai pemahaman yang baru atas persoalannya. Terapis di sini tidak hanya membatasi diri membahas kesadaran saja, namun juga tidak terlalu menggali ketidaksadaran. Psikoterapi jenis redukatif ini biasanya terjadi dalam konseling.
Psikoterapi reeducative bertujuan untuk mengubah pikiran atau perasaan klien agar ia dapat berfungsi lebih efektif. Di sini terapis tidak hanya memberi dukungan, tetapi juga mengajak klien atau pasien untuk mengkaji ulang keyakinan klien, mendidik kembali, agar ia dapat menyesuaikan diri lebih baik setelah mempunyai pemahaman yang baru atas persoalannya. Terapis di sini tidak hanya membatasi diri membahas kesadaran saja, namun juga tidak terlalu menggali ketidaksadaran. Psikoterapi jenis redukatif ini biasanya terjadi dalam konseling.
3. Reconstructive
Bertujuan untuk mengubah seluruh kepribadian pasien atau klien, dengan menggali ketidaksadaran klien, menganalisis mekanisme defensif yang patologis, memberi pemahaman akan adanya proses-proses tidak sadar, dan seterusnya. Psikoterapi jenis ini berkaitan dengan pendekatan psikoanalisis dan biasanya langsung intensif dalam waktu yang sangat lama. Pendekatan psikoanalisis dimaksudkan menimbulkan pemahaman pada klien tentang masalah-masalahnya, kemudian mendobrak untuk melakukan pemahaman selanjutnya dan meningkatkan pengendalian ego atas desakan id dan superego
Bertujuan untuk mengubah seluruh kepribadian pasien atau klien, dengan menggali ketidaksadaran klien, menganalisis mekanisme defensif yang patologis, memberi pemahaman akan adanya proses-proses tidak sadar, dan seterusnya. Psikoterapi jenis ini berkaitan dengan pendekatan psikoanalisis dan biasanya langsung intensif dalam waktu yang sangat lama. Pendekatan psikoanalisis dimaksudkan menimbulkan pemahaman pada klien tentang masalah-masalahnya, kemudian mendobrak untuk melakukan pemahaman selanjutnya dan meningkatkan pengendalian ego atas desakan id dan superego
SELESAI ~
Terima
kasih banyak buat Bu Egi yang udah memberikan tugas ini, sehingga saya tau apa
itu psikoterapi dan teman-temannya.
Terima
kasih juga buat bapak-bapak ahli yang udah memberi penjelasan dalam setiap
bukunya.
Terima
kasih juga GOOGLE.COM yang udah banyak membantu dalam pembuatan tugas ini.
~ DAPUS ~
Abdul,A. Psikologi
Agama Kepribadian Pancasila, Sinar Baru, Bandung,
1991, hlm., 156
Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental
3. Yogyakarta. Penerbit Kanisiut
Gunarsa, D. (2007). Konseling Dan Psikoterapi. Jakarta: Gunung Mulia
Prof. DR. H. Muhammad Surya. (2003). Buku Psikologi Konseling. Bandung.
Chaplin, J.P. (2006). Kamus
Lengkap Psikologi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Slamet, I.S. & Sumarmo, M. (2008). Pengantar
Psikologi Klinis. Jakarta : UI-Press.
.