seorang sosok yang begitu bijaksana menurutku. sosok pemuda tampan walaupun sudah tertutup usia.
Rasa kangen
yang begitu dalam saat ini, yang membuatku ingin menulis kisahku dan seorang
lelaki tampan yang kusebutkan tadi yaitu “bapak”
Bapakku bukan
bapak yang mempunyai harta yang bergelimang, dia hanyalah seorang pria yang berusaha
untuk menghidupi keluarganya.
Atau bapakku
juga bukanlah seorang pejabat yang bisa memenuhi kebutuhan kami dengan
jabatannya.
Tapi bapakku
adalah orang yang sempurna yang menyempurnakan kehidupan kami dengan adanya
dirinya.
Bapak yang
sayang istrinya, yang begitu cemburu dengan istrinya apanila berdekatan dengan
pria lain. Bapak yang begitu sayang juga
pada ke4 anaknya, yang mengajari anak-anaknya untuk hidup yang lebih berarti.
Saat ini saat yang paling menyakitkan bagiku.
Saat dimana aku harus menerima kenyataan kalau sosok pria tampan itu tak ada lagi
Saat dimana rasa sayang, rasa kangen tak dapat lagi tersalurkan dengan pelukan dengan ciuman maupun dengan ucapan “ pak, kak uwa sayang bapak”.
IRI??????
IYA AKU IRI. AKU IRI DENGAN TEMAN-TEMANKU YANG MEMPUNYAI BAPAK. AKU IRI SAAT TEMAN-TEMANKU DITANYAKAN KABAR OLEH BAPAKNYA.
APA AKU SALAH KALO AKU IRI???
Pak, aku kangen bapak. Aku kangen belayan bapak saat mengajariku, aku kangen semua tentangmu pak.
KAK UWA kangennnnnnnnnn, aku harus apa pak???
Aku udah
capek untuk menangis, aku udah cape pura-pura untuk tegar, aku udah capek untuk
bersandiwara kalo aku kuat padahal aku lemah pak.
kapankah kita akan berjumpa lagi pak??
pada dunia seperti apa kita akan bertemu??
kapan berakhir kesedihanku ini pak??
kapan aku bisa membahagiakanmu yang hanya bisa melihatku dari kejauhan??
kapann.. kapannn semua pertanyaan ku ini akan terjawab pakkk...
kapannnnn.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar