Sains menyelidiki gaya-gaya yang
mempengaruhi Bumi dan penghuninya. Lewat pengamatan dan percobaan, para ilmuan
berusaha memecahkan teka-teki yang sulit dan menyembunyikan sebab-sebab
peristiwa yang membentuk dunia. Hasil sains modern telah merubah dunia secara
nyata dengan penemuan baru dan penting dalam bidang seperti komunikasi,
transportasi, pertanian dan kedokteran. Biologi sendiri adalah sains yang
mempelajari kehidupan dan mahluk hidup, termasuk hukum yang mengatur peristiwa
kehidupan.
Setiap tipe kehidupan dari
partikel hidup mikroskopis terkecil hingga spesies tanaman dan hewan terbesar
dan paling mengagumkan termasuk bidang studi biologi. Studi biologi mencakup
semua yang dikenal tentang tanaman, hewan, mikroba atau mahluk hidup lain di
masa lalu ataupun masa kini.
`Biografi Archimedes (287-212 SM) - Archimedes adalah ilmuwan
terbesar sebelum Newton. Ia adalah ahli matematika Yunani (terutama geometri),
ahli fisika (terutama mekanika, statika dan hidrostatika), ahli optika, ahli
astronomi, warga negara Sisillia, pengarang dan penemu. Ia mendapat julukan Bapak
IPA Eksperimental karena mendasarkan penemuannya pada eksperimen. Kebenaran
penemuan-penemuannya telah ia buktikan dengan eksperimen.
Archimedes
menemukan hukum tuas (pengungkit) dan katrol (Derek), hukum Archimedes, ulir
Archimedes, spiral Archimedes (bukan spiral KB), kaca pembakar, pelempar batu
karang, model orbit bintang, cara mengukur lingkaran cara menghitung jumlah
pasir di seluruh angkasa dan mencatumkannya dalam bilangan. Ia mengarang 20
jilid buku, antara lain berjudul; Tentang Elips dan Silinder, Cara mengukur
Lingkaran, Penghitung Pasir,Tentang Benda Terapung, Cara membuat Elips, Tentang
Pusat Gaya Berat dan sebagainya.
Archimedes lahir dikota Sirakusa di Pulau Sisilia, sebelah selatan
Italia, pada tahun 287 SM. Ia belajar di kota Alexandria, Mesir. Kemudian ia
kembali ke Mesir. Ayahnya ahli bintang, Namanya Phidias. Pada waktu itu yang
jadi raja di Sirakusa adalah Hireon II, sahabat Archimedes. Pada suatu
hari Hieron II menyuruh seorang pandai emas membuat mahkota. Hieron
merasa bahwa pandai emas itu curang. Mahkota itu tidak terbuat dari emas murni
tapi campuran emas dan perak. Maka Hieron menyuruh Archimedes membuktikan
kecurangan pandai emas itu.
Berhari-hari Archimedes berpikir keras. Ia tidak tahu cara
membuktikan kecurangan pandai emas. Waktu itu belum ada alat elektronik yang
dapat mendeteksi apakah sebuah benda terbuat dari emas murni atau emas
campuran. Ketika kepala Archimedes terasa panas karena terlalu banyak berpikir,
ia masuk ke tempat mandi umum. Ia membuka pakaian dan masuk ke bak mandi yang
penuh dengan air. Tentu saja air di bak meluap dan tumpah ke lantai. Tiba-tiba
ia bangkit, lupa mengenakan pakaian, sambil telanjang bulat lari sepanjang
jalan menuju rumahnya. Kepada istrinya ia berteriak, “Eureka! Eureka!” Artinya:
“Sudah kutemukan! Sudah Kutemukan!” Apa yang ia temukan? Ia menemukan hukum
yang kemudian terkenal dengan nama hukum Archimedes, yang berbunyi: “Sebuah
benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mendapat
gaya ke atas seberat zat cair yang didesak oleh benda itu”. Dengan hukum
itu ia bermaksud membuktikan kecurangan pandai emas.
Setiba di rumah, Archimedes menimbang emas murni seberat
mahkota raja. Emas murni lalu dimasukkan ke dalam waskom yang penuh air. Air
yang meluap ditampung dan ditimbangnya. Kemudian ia mencelupkan mahkota ke
waskom kedua yang juga penuh air. Waskom pertama dan kedua sama besarnya.
Ternyata airnya yang keluar dari waskom kedua lebih banyak daripada air yang
keluar dari waskom pertama. Dari kejadian ini Archimedes tahu, bahwa mahkota
raja tidak terbuat dari emas murni. Bahkan setelah ia mengadakan pembuktian
selanjutnya, ia dapat tahu dengan tepat jumlah emas dan perak dalam mahkota
raja itu. Bagaimana penjelasannya? Ambillah bola plastik yang sebesar kelapa.
Kemudian ambillah batu yang seberat bola plastik itu. Ambillah dua ember yang
sama besarnya dan telah diisi air dengan penuh. Kemudian celupkan batu itu ke
dalam ember kedua dan bola plastik ke dalam ember pertama. Maka air yang tumpah
dari ember pertama lebih banyak daripada air yang tumpah dari ember kedua.
Mengapa? Karena benda yang ringan (bola plastik, perak) mempunyai volume yang
lebih besar daripada benda yang berat (batu, emas). Demikian juga perak
memindahkan air lebih banyak daripada emas.
Rumus Prinsip Hukum Archimedes
FA=ρ.g.V
Keterangan :
FA = Tekanan Archimedes = N/M2
FA = Tekanan Archimedes = N/M2
ρ = Massa Jenis Zat Cair
= Kg/M3
g
= Gravitasi
= N/Kg
V
= Volume
Benda Tercelup = M3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar