Pengertian pelatihan
Menurut Gomes (2003:197), pelatihan adalah setiap
usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang
sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan yang ada kaitannya dengan
pekerjaannya
Menurut
Robbins, Stephen P, (2001:282), Training meant formal training that’s planned
in advanced and has a structured format. Ini menunjukkan bahwa pelatihan yang
dimaksudkan disini adalah pelatihan formal yang direncanakan secara matang dan
mempunyai suatu format pelatihan yang terstruktur.
Tujuan dan sasaran Pelatihan dan Pengembangan
Tujuan umum pelatihan dan
pengembangan, harus diarahkan untuk meningkatkan produktifitas organisasi.
Tujuan pelatihan dan pengembangan merupakan langkah untuk meningkatkan
produktivitas organisasi melalui berbagai kegiatan antara lain:
1. Mengembangkan
pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional.
2. Mengembangkan
keterampilan atau keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat
dan efektif.
Faktor psikologidalam
pelatihan dan pengembangan
Bagaimana Psikologi berperan
dalam perusahaan, menurut John Miner dalam bukunya Industrial-Organizational
Psychology (1992), dapat dirumuskan dalam 4 bagian:
Terlibat dalam proses input : melakukan rekrutmen, seleksi, dan penempatan
karyawan. Berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada
produktivitas: melakukan pelatihan dan pengembangan, menciptakan manajemen
keamanan kerja dan teknik-teknik pengawasan kinerja, meningkatkan motivasi dan
moral kerja karyawan, menentukan sikap-sikap kerja yang baik dan mendorong
munculnya kreativitas karyawan.. Berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal
yang berorientasi pada pemeliharaan: melakukan hubungan industrial
(pengusaha-buruh-pemerintah), memastikan komunikasi internal perusahaan
berlangsung dengan baik, ikut terlibat secara aktif dalam penentuan gaji
pegawai dan bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkannya, pelayanan berupa
bimbingan, konseling dan therapi bagi karyawan-karyawan yang mengalami
masalah-masalah psikologis Terlibat dalam proses output: melakukan
penilaian kinerja, mengukur produktivitas perusahaan, mengevaluasi jabatan dan
kinerja karyawan.
Dengan melihat peran tersebut
diatas maka dapat disimpulkan bahwa Psikologi berperan dalam semua aspek-aspek
individual yang berhubungan dengan pekerjaan dan organisasi. Peran tersebut
diatas juga sekaligus menepis anggapan yang mengatakan bahwa para Psikolog yang
direkrut oleh perusahaan tidak lebih dari "tukang test dan
Interviewer". Meskipun dalam kenyataannya masih sering ditemui bahwa
para Psikolog yang ditempatkan di HRD atau Personalia hanya dapat menjalankan
fungsinya sebagai recruiter atau petugas yang membayar gaji pegawai
semata. Bagaimana para Psikolog memaksimalkan perannya dalam perusahaan
merupakan tantangan bagi para profesional di bidang Psikologi untuk bersaing
dengan para lulusan dari bidang-bidang ilmu lain seperti Ekonomi, Hukum, dll.
(jp)
Teknik-teknik (metode) Pelatihan dan Pengembangan
Program-program pelatihan dan
pengembangan dirancang untuk meningkatkan perestasi kerja, mengurangi absensi
dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada dua kategori pokok
program pelatihan dan pengembangan manajemen. (Decenzo & Robbins:
1999:230):
The most popular training and development methods used
by organization can be classified as either on-the-job training. In the
following pages, we will briefly introsce the better know techniques of each
category.
a. Metode
praktis (on the job training)
b. Teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off
the job training)
Masing-masing kategori mempunyai
sasaran pengajaran sikap konsep atau pengetahuan dan/atau keterampilan utama
yang berbeda. Dalam pemilihan teknik tertentu untuk dugunakan pada program
pelatihan dan pengembangan, ada beberapa trade offs.
http://rinintaanggita.blogspot.com/2013/10/pelatihan-dan-pengembangan-tugas-sdm.html
Tua, M. (2002). Manajemen
Sumber Daya Manusia . JAKARTA; PT GRASINDO
Santoso., B. (2012). Skema Dan Mekanisme
Pelatihan. JAKARTA; PT TRUMBU KARANG